
Mahasiswa dan dosen Prodi Administrasi Negara semester lima Universitas Islam Balitar (UNISBA) Blitar lakukan program pemberdayaan masyarakat dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pemberdayaan Masyarakat pada Komunitas Bank Sampah” pada Kamis (19/12/2024) di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Eko Adi Susilo, SE., M.M, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara UNISBA, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya literasi digital dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah.
“Bank sampah adalah bagian dari solusi pengelolaan lingkungan. Namun, untuk memastikan keberlanjutan operasionalnya, kita harus memanfaatkan teknologi agar lebih efisien dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. Wydha Mustika Maharani, M.AP, dosen pembimbing lapangan dalam program ini, menjelaskan yang melatar belakangi adanya sosialisasi pemanfaatan teknologi digital bagi pengelola bank sampah adalah pencatatan transaksi yang masih manual.
“Kendalanya adalah prosedur administrasi yang panjang, serta pencatatan yang rumit. Kami berharap pelatihan yang dilaksanakan pada pertengahan Desember ini dapat memberikan solusi bagi pengelola bank sampah untuk bekerja lebih efisien,” ujarnya pada Kamis (19/12/2024).

Keberadaan 13 bank sampah di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, yang berperan dalam pengelolaan limbah rumah tangga, ternyata berpotensi menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat. Masalah klasik berupa pencatatan manual yang rumit dan rentan kesalahan sering kali menjadi penghalang dalam operasionalnya.
Menjawab tantangan tersebut, Mahasiswa dan dosen prodi Administrasi Negara UNISBA Blitar hadir dengan program pemberdayaan masyarakat bersama pengelola bank sampah melalui pemanfaatan teknologi digital. Melalui kegiatan ini, tim prodi Administrasi Negara ingin meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan sampah di masyarakat.
Di hadapan pengelola bank sampah, tim Unisba yang terdiri dari dosen pembimbing lapangan lainnya, Ferida Asih Wiludjeng, S.Sos., M.AP, dan Ulva Roifatul Lailin, S.Pd., M.AP, memperkenalkan konsep dasar teknologi informasi dan cara-cara praktis untuk menggunakannya. Salah satu materi yang disampaikan adalah penggunaan aplikasi spreadsheet seperti Google Sheets atau Excel untuk pencatatan data transaksi dan saldo anggota.
Ferida Asih Wiludjeng, S.Sos., M.Ap selaku narasumber dalam acara tersebut berharap dengan adanya program ini kesalahan dalam pencatatan transaksi bank sampah menjadi lebih efisien.
“Sebelumnya, pencatatan menggunakan buku dan sering sekali terjadi kesalahan. Dengan adanya pelatihan ini, kami harap semuanya menjadi lebih mudah dan cepat,” kata Ferida.
Dalam kegiatannta dilalukan sesi pelatihan praktis penggunaan perangkat komputer dan smartphone bagi engelola dan anggota bank sampah. Mahasiswa Unisba juga mengembangkan template pencatatan digital yang disesuaikan dengan kebutuhan pengelola bank sampah, sehingga memudahkan dalam mencatat jumlah sampah yang masuk, saldo anggota, hingga hasil penjualan.
Selain mempermudah administrasi, penerapan teknologi ini juga menciptakan transparansi yang lebih baik. Pengelola dan anggota bank sampah kini dapat mengakses data transaksi kapan saja, mengurangi kemungkinan kesalahan pencatatan. Pengelola bank sampah juga semakin memahami pentingnya penggunaan teknologi dalam dunia yang serba digital ini.
“Sekarang, pengelola Bank Sampah bisa memantau transaksi lebih jelas dan cepat. Kami berharap dapat mengembangkan sistem ini lebih lanjut,” ujar Wydha.
Program pemberdayaan ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan teknologi, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk terus berkembang, berinovasi, dan berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan cara yang lebih modern dan efisien.
“Kami berharap inisiatif ini tidak hanya berhenti di Kelurahan Bendogerit. Dengan pendekatan yang tepat, ini dapat menjadi model yang dapat diterapkan di bank sampah lainnya di Blitar atau bahkan daerah lain,” pungkas Wydha.